ARTIKEL

JEPARA DAN NILAI ARTISTIK UKIR
Oleh : M. Phe

     Seni ukir Jepara sudah terkenal diberbagai kalangan. Banyaknya perusahaan mabel yang ada di Kota KARTINI tersebut menandakan bahwa nilai jual atau minat masyarakat yang begitu tinggi terhadap kerajinan ukir khas Jepara. Sejarah dan tradisi yang berkesinambungan menunjukan hubungan antara nilai Artistik dan Sejarah yang terkandung dalam setiap ukiran tersebut, termasuk pengakuan dari masyarakat mengenai Indikasi-geografis tersebut.

    Letak geografis Kota Jepara yang berdekatan dengan laut dan pelabuhan merupakan indikasi geografis tentang penyebaran Ukiran jepara. Dimulai pada zaman kerajaan Majapahit sampai masuknya budaya china, eropa merupakan transformasi perkembangan gaya ukiran Jepara pada saat ini. Indikasi ini bisa dibuktikan dengan motif ukiran di pintu bangunan zaman dulu seperti pada pintu masjid Mantingan dan ukiran pada pintu Bledek di masjid Demak yang usianya sudah Berabad-abad.

   Perwujudan Nilai kehidupan masyarakat dalam ukiran Jepara juga terwujud dalam perkembangan bentuk ukirannya. Ini menandakan bahwa masyarakat mengalami proses kehidupan yang dimana dalam proses ini ada sebuah perubahan. Artinya perubahan sosial merupakan gejala yang melekat pada masyarakat, maka perubahan sistem budaya dan wujud budayanya terutama ukiran Jepara juga mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Sebagai pencerminan dari pengertian tersebut, daerah jeparapun juga mengalami perubahan secara periodik bersama aktifitas masyarakat yang telah menjadi sejarah.

Sejarah Ukiran Jepara
1. Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, terdapat seorang patih bernama Sungging Badarduwung yang berasal dari Campa (Kamboja) ternyata seorang ahli memahat pula. Sampai kini hasil karya Patih tersebut masih bisa dilihat di komplek Masjid Kuno dan Makam Ratu Kalinyamat yang dibangun pada abad XVI.
2. Keruntuhan Kerajaan Majapahit telah menyebabkan tersebarnya para ahli dan seniman hindu ke berbagai wilayah paruh pertama abad XVI. Di dalam pengembangannya, seniman-seniman tersebut tetap mengembangkan keahliannya dengan menyesuaikan identitas di daerah baru tersebut sehingga timbulah macam-macam motif kedaerahan seperti : Motif Majapahit, Bali, Mataram, Pajajaran, dan Jepara yang berkembang di Jepara hingga kini.


     Motif Ukiran Jepara mempunyai ciri khas dibandingkan dengan ukiran daerah lain.Salah satu ciri khas yang terkandung didalamnya adalah bentuk corak dan motif. Untuk motif bisa kita lihat dari : Daun Trubusan yang terdiri dari dua macam yaitu dilihat dari yang keluar daritangkai relung dan yang keluar dari cabang atau ruasnya.

    Ukian asli Jepara juga terlihat dari motif Jumbai atau ujung relung dimana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut meruncing.Dan juga ada buah tiga atau empat biji keluar dari pangkal daun.Selain itu,tangkai relungnya memutar dengan gaya memenjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi ruang atau memperindah.

    Berbagai penjelasan diatas sudah menunjukkan sejarah ukiran Jepara yang mana nilai Sejarah dan Artistiknya sekarang sudah menjadi seni yang menunjukkan identitas kota jepara sebagai kota penghasil seni Ukir.

____


Referensi: http://www.pn-jepara.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=166:seni-ukir-jepara&catid=139:berita-umum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar